Posted by : darin silfi Jumat, 18 November 2016



Bioindikator Kualitas Air: Perifiton
Dhia Darin Silfi    130407028

Teknik Lingkungan
Universitas Sumatera Utara

Perifiton merupakan bentuk komunitas mikroorganisme yang hidup bersama di bawah permukaan air dan melekat pada batu-batuan, ranting, daun-daun, makrofita air dan organisme lain (Royce,1972). Perifiton dapat dimanfaatkan sebagai bioindikator jika mempunyai status eksklusif predominan atau karakteristik predominan (kreb,1998) james dan evison (1987) menerangkan bahwa suatu jenis organisme dikatakan predominan apabila jumlah individu tersebut adalah paling sedikit 10% dari keseluruhan jumlah individu pada komunitas bersangkutan.

Perifiton terbagi 2, yaitu:
1.      Eurifiton : perifiton yang menempel pada substrat
2.      Pseudoperifiton: Perifiton semu seperti benthos
Berdasarkan substratnya, perifiton diklasifikasikan menjadi:
a.       Epilotic: perifiton yang menempel pada permukaan batu
b.      Epipetic: perifiton yang menempel pada permukaan sedimen
c.       Epiphytic: perifiton yang menempel atau hidup pada permukaan daun atau batang tumbuhan
d.      Epizoic: perifiton yang menempel pada permukaan tumbuhan hewan
e.       Epidendritic: perifiton yang menempel pada permukaan kayu
f.       Epitsamik: perifiton yang menempel pada permukaan pasir


Tabel  1. Komunitas Perifiton pada Tiap Wilayah Perairan Menurut Tingkat Pencemarannya
Wilayah
Tingkat Pencemaran
Perifiton
Koprozoik
Tidak ada proses oksidasi & mineralisasi
Bakteri anaerob
Polisabrofik
Tercemar sangat berat
·         Euglena
·         Rodhobacteria
·         Thiobacteria
·         Beqqiatoa
·         Thiothrix nivea
·         Oscillatoria chlorina
·         Sphaertilus natans
mesosaprobik
Tercemar berat
·         Ulothrix zonata
·         Oscillatoria benthonicum
·         Stigeoclinum tenue
Tercemar sedang
·         Cadophora fracta
·         Phormidium
Kurang tercemar
Rhodophyceae:
·         Batrachospermum monoliforme
·         Lemania fluviatilis
·         Chlorophyceae
·         Cladophora glomerata
·         Ulotrix zonata
oligosaprobik
Hampir tidak tercemar
Rhodophyceae:
·         Batrachospermum vaqum
·         Lesmania annulata
·         Hildenbrandia rivularis
Chorophyceae:
·         Draparnaldia glomerata
·         Meredion circulate
katharobik
Tidak tercemar
Rhodophyceae:
·         Chantansia chalybdea
·         Hildenbrandia rivularis
Chlorophyceae:
·         Clorotylium cataractatum
·         Drapanaldia plumosa
·         Chamaessiphon polonicus

Berkurang atau hilangnya jenis perifiton yang sensitif akan mempengaruhi indeks keragaman komunitas perifiton.

Tabel 2. Klasifikasi Derajat Pencemaran
Derajat Pencemaran
I.K. Shannon
DO
(mg/l)
BOD
(mg/l)
SS
(mg/l)
NH3N
(mg/l)
Sangat ringan
>2.0
>6.5
<3.0
<20
<0.5
Ringan atau rendah
1.6 – 2.0
4.5 – 6.5
3.0 – 1.9
20 - 49
0.5 – 0.9
sedang
1.0 – 1.5
2.0 – 4.0
5.0 - 15
50 - 100
1.0 – 3.0
Berat/tinggi
<1.0
<2.0
>15
>100
>3.0
Sumber: champbell (2001)
I.K.= indeks keanekaragaman

Faktor lingkungan alami yang mempengaruhi struktur  komunitas perifiton:
a.       Temperatur
Alga biru hijau dapat tumbuh baik pada temperatur 40oC, Sedangkan alga hijau dan diatom masing-masing dapat hidup pada temperatur 30oC-35oC dan 20oC-25oC. Pada beberapa jenis, kenaikan temperatur yang cukup besar dalam waktu singkat dapat menyebabkan organisme steril.
b.      Cahaya
c.       Besarnya oksigen terlarut (DO)
d.      Padatan tersuspensi yang berlebihan
e.       Kecepatan arus
f.       Kandungan senyawa-senyawa beracun dalam air.




Daftar pustaka
Soemarto, soepangat. 2006. Bioindikator Kualitas Air. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Mengenai Saya

Quote

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © CORETAN KAMPUSer -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -