Archive for Juli 2014

DON’T JUDGE A BOOK BY IT’S COVER


Pernah mendengar ungkapan ini? Ungkapan ini jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kira-kira memiliki arti  “ jangan menilai buku dari sampulnya”. Ungkapan  tersebut sudah tidak relevan lagi digunakan di era globalisasi ini. mengapa? beikut ulasannya. 

sampul pada sebuah buku mencerminkan isi pada buku. Tidak semuanya, mungkin saja sampul pada buku tersebut menggambarkan isi buku secara umum ( general ) atau bahkan hanya sebagian kecil dari apa yang ada dibuku tersebut.biasanya, buku-buku non fiksi seperti novel memberikan judul yang menurut saya sama sekali tidak nyambung dengan isi, tema cerita tersebut. walau begitu, saya tetap bersikeras untuk menilai buku dari sampulnya.

berikut beberapa kasus yang "manfaat" menilai buku dari sampulnya.
contoh kasus:
kasus #1:
seorang ayah mengajak anaknya yang berumur 6 tahun ke toko buku. ia melihat 2 buah majalah, dengan gambar sampul yang berbeda, katakanlah majalah a  dan majalah b seperti pada gambar dibawah:





Majalah A
Majalah B


lantas, majalah mana yang akan dipilih? dengan melihat sampulnya, tanpa membaca isi dalamnya, sudah dapat disimpilkan bahwa si bapak itu akan memilihkan majalah B untuk anaknya yang berumur 6 tahun itu.

kasus #2:
bagaimana membedakan buku pelajaran biologi untuk SMA kelas XI dan XII?
Tentu kita akan melihat pada sampulnya, karena disampul tersebut terdapat tulisan yang membedakan, mana yang untuk SMA kelas XI dan SMA Kelas XII. Cukup dengan melihat sampulnya, tak perlu  membaca satu persatu materinya, lalu kita cocokkan dengan standart kompetensi yang sudah ditetapkan.


biologi untuk kelas XI






Biologi untuk kelas XII

untuk itu, hal pertama kali yang kita lakukan untuk mengidentifikasi sebuah buku adalah dengan melihat sampulnya.Di bagian depan terdapat judul, sedangkan di bagian belakang biasanya terdapat sinopsis atau ringkasan isi buku tersebut.

Lihatlah buku terlebih dahulu dari sampulnya. Karena sebelum membeli buku tersebut, tak mungkin kita baca terlebih dahulu dari awal hingga akhir buku tersebut. Tak perlu khawatir akan tertipu dengan sampul pada sebuah buku. Buku tuntunan sholat tidak akan menampilkan gambar umbrella girl pada sampulnya. begitu juga, majalah Playboy yang pada sampulnya menampilkan gambar-gambar seksi  tidak akan menaruh halaman "tausiah ramadhan" pada isi majalahnya.

Pernah mendengar pepatah “let it flow, , biarkan semua mengalir apa adanya”?  ya, pepatah ini memang sering digunakan anak “muda” zaman sekarang, khususnya yang lagi galau, gak tau mau ngapain. Kira-kira begini percakapannya:
Tejo       : jo, jadi apa rencana lo selanjutnya?
Paijo      : let it flow, biarkan semua mengalir apa adanya

Kira-kira gitu deh! Nah,  disini penulis akan menganalisnya.
Pertama, perhatikan kata “flow=mengalir”. Disini berarti kita membahas tentang  zat cair (fluida).
Mari kita analisis menurut sifatnya.  salah satu sifatnya  zat cair mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Mungkin ini adalah gambaran dari sifat  zat cair yang mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Wow, indah sekali…..


Tapi bagaimana dengan air yang ini?


 Dia dihadapkan dengan situasi yang cukup sulit. Air ini terperangkap di dalam gelas. Jadi, mau menunggu sampai kapan? Kapan air ini akan mengalir? Secara logika, air yang terdapat didalam gelas tersebut tidak akan mengalir, kecuali dengan izin Allah SWT.

Air itu akan tetap berada di dalam gelas, kecuali ada keretakan pada gelas, gelas pecah, ataupun gelas didorong sampai jatuh terus pecah terus airnya tumpah, kemungkinan air tersebut akan mengalir.

Sesuai dengan Hukum 1 Newton berbunyi: “Benda yang dalam keadaan diam akan mempertahankan keadaannya untuk tetap diam dan benda yang sedang bergerak lurus beraturan akan cenderung mempertahankan keadaannya untuk bergerak lurus beraturan dalam arah yang sama selama tidak ada gaya yang bekerja padanya”, maka kesimpulannya, untuk membuat gelas jatuh terus pecah terus airnya tumpah sehingga air tersebut mengalir, dibutuhkan  gaya yang bekerja sebesar *hitung sendiri*.

Perhatikan juga kondisi air tersebut. Apakah air tersebut akan sampai ke tujuan? Bagaimana jika air itu terjebak di dalam selokan yang mampet karena banyak timbunan sampahnya? Kalau air itu mengalir diatas permukaan tanah, pakah air itu tidak akan habis karena lama kelamaan menyerap ke dalam tanah?
Ya, itu tadi kita bicara masalah air. Lantas bagaimana jika sesuatu yang mengalir itu bukan air?
Seperti beberapa zat cair di bawah ini:



Pasti butuh waktu yang sangat sangat sangat sangat sangat sangat sangat sangat sangat sangat sangat sangat sangat lama untuk mengalir. Ya, entah sampai kapan.
Untuk itu, jangan  terlalu mudah untuk mengatakan” Let it flow, biarkan semua mengalir apa adanya”. Kita harus tau, bagaimana kondisi permasalahan kita tersebut. Jangan biarkan sesuatu mengalir, jika ia tak mungkin mengalir.

Pesan saya, jangan biarkan air di bak kamar mandi yang sudah terisi penuh mengalir.  Segera tutup kerannya. Jangan buang buang air, karena masih banyak saudara-saudara kita yang kekurangan air bersih.


Welcome to My Blog

Mengenai Saya

Quote

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © CORETAN KAMPUSer -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -