Posted by : darin silfi
Senin, 31 Maret 2014
P
|
erilaku penyimpangan sosial didefenisikan sebagai suatu
prilaku yang diekspresikan oleh seseorang atau beberapa orang anggota
masyarakat secara disadari atau tidak, tidak menyesuaikan diri dengan norma
yang berlaku dan telah diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat.
Berikut pendapat
beberapa tokoh tentang perilaku menyimpang:
a. Robert M.Z. Lawang (dalam pengantar sosiologi,1980)
berpendapat bahwa penyimpangan adalah tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu system
sosial dan menimbulkan usaha dari pihak berwenang untuk memperbaiki perilaku
menyimpang atau abnormal tersebut
b. James Vander Zanden (
dalam pengantar sosiologi edisi kedua, Kamanto Sunarto, 1993) berpendapat bahwa
penyimpangan merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai
hal tercela dan diluar batas toleransi.
c. Kartini Kartono (dalam patalogi sosial jilid I, 2005) berpendapat bahwa penyimpangan
merupakan timgkah laku menyimpang dari tendensi sentral atau cirri-ciri
karakteristik rata-rata dari rakyat
kebanyakan.
Beberapa teori tentang penyimpangan sosial (dalam Pengantar
sosiologi, Kamanto Soenarto, 1993):
a. Teori differential association
Teori ini diciptakan oleh Edwin H. Sutherland yang
berpendapat bahwa penyimpangan bersumber pada pergaulan yang berbeda. Penyimpangan
dipelajari melalui proses alih budaya.
b. Teori labeling
Dipelopori oleh Edwin M. Lemerd yang berpendapat bahwa
seseorang yang telah melakukan penyimpangan pada tahap primer lalu oleh
masyarakat sudah diberi cap menyimpang, maka orang tersebut terdorong untuk
melakukan penyimpangan sekunder.
c. Teori Merton
Dikemukakan oleh Robert K. Merton, yaitu perilaku
penyimpangan merupakan bentuk dari adaptasi terhadap situasi tertentu. Merton mengidentifikasikan
5 cara adaptasi, yaitu:
O Komformitas,
yaitu perilaku mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan oleh masyarakat untuk
mencapai tujuan tersebut atau cara konvensional dan melembaga.
O Inovasi, yaitu
perilaku mengikuti tujuan yang ditentukan oleh masyarakat, tetapi memakai cara yang dilarang oleh masyarakat.
O Ritualisme,
yaitu perilaku yang telah meninggalkan tujuan lama, tetapi masih berpegang pada
cara-cara yang telah digariskan oleh masyarakat.
O Retretism,
yaitu perilaku yang meninggalkan baik tujuan konvensional maupun cara
pencapaiannya.
O Rebellion,
yaitu penarikan diri dari tujuan dan cara-cara konvensional yang disertai
dengan upaya untuk melembagakan tujuan dan cara baru.
d. Teori fungsi
Dikemukakan oleh
Emile Durkheim , bahwa kesadaran moral dari semua masyarakat adalah karena faktor
keturunan, perbedaan lingkungan fisik, dan lingkungan sosial. Jadi, kejahatan
akan selalu ada karena orang selalu ada yang berwatak jahat
Related Posts :
- Back to Home »
- Defenisi teori penyimpangan sosial , ilmukampus »
- Defenisi dan Teori Penyimpangan Sosial